Study Terbaru : Jangan Gunakan Pola Lock Screen Untuk Melindungi Android Kamu, Begini Seharusnya

Study Terbaru : Jangan Gunakan Pola Lock Screen Untuk Melindungi Android Kamu, Begini Seharusnya

Banyak cara untuk melindungi smartphone kesayangan kamu dari akses yang dilakukan oleh orang lain. Mungkin kamu masih ingat HP jadul kamu seperti HP Nokia dengan menekan tombol 2-3 digit karakter sampai tercanggih saat ini dengan menggunakan finger print. Selain itu Apple mempopulerkan metode "slide to unlock",  untuk mencegah agar iPhone tidak sengaja dibuka saat duduk pas di dalam saku. Kemudian, Android muncul dengan caranya sendiri, di mana pengguna bebas menciptakan pola pada grid 3 x 3 sebagai kode aksesnya.

 Screen Untuk Melindungi Android Kamu, Begini Alasannya Dan Bagaimana Seharusnya ?


Namun ternyata sebuah studi terbaru telah menyimpulkan bahwa melindungi smartphone Android dengan cara menggunakan pola ternyata mudah ditiru oleh orang lain dengan cara menghafal polanya. Periset keamanan di Akademi Angkatan Laut A.S., bersama dengan University of Maryland Baltimore County, menerbitkan sebuah studi yang menunjukkan bagaimana seorang penonton biasa dapat secara visual menghafal pola seseorang lalu menciptakannya dengan mudah. Dalam tes tersebut, mereka menemukan bahwa dua dari tiga orang mampu menciptakan pola penguncian enam titik secara murni dengan melihat dari jarak 5 atau 6 kaki jauhnya. Namun kondisi yang sama kemudian direplikasi dengan kode PIN enam digit yang lebih tradisional, yang terbukti jauh lebih sulit, dengan hanya satu dari 10 orang yang dapat meniru kode PIN setelah mengintip kodenya.

Mengapa begitu? studi tersebut mengklaim pola unlock Android lebih berkesan bagi otak manusia, karena pola pikir pikiran. Penelitian ini melibatkan 1.173 peserta untuk menonton video unlocking secara online dan mencoba menebak PIN dan pola Android setelah melihat orang membuka ponsel mereka dari berbagai sudut dan jarak yang berbeda. Mereka mereplikasi penelitian ini dengan hampir 100 orang secara live, hanya untuk melihat apakah ada perbedaan dengan tes berbasis online.

Dalam tes online, 64 persen mampu menciptakan pola Android setelah hanya melihat sekali saja, tapi itu melonjak hingga 80 persen setelah melihat kedua kalinya. Sementara itu, tes dengan menggunakan kode PIN menghasilkan persentase kerentanan yang jauh lebih rendah: hanya 11 persen yang dapat mengidentifikasi PIN enam digit setelah melihatnya satu kali, dan 27 persen setelah melihatnya dua kali.

Apa yang harus dilakukan?

Walaupun sedikit agak rumit, mengunci smartphone dengan cara menggunakan kode PIN lebih bagus dilakukan daripada dengan cara menggunakan pola, karena kerentanannya untuk bisa dengan mudah ditiru orang lain daripada dengan menggunakan PIN.
Advertisement

Baca juga:

------------- READ NEXT -------------